
Apakah anak anda sering minta makan di luar jam makan? Atau bahkan sering ngemil makanan ringan tapi jarang makan? Tak perlu marah dulu, karena bisa jadi hal ini disebabkan ketidak tahuan anda dalam memberikan porsi makan anak yang tepat, baik untuk makanan utama atau camilan ringannya.
Sebenarnya berapa kali anak makan dalam sehari? Apakah cukup dua kali dalam sehari dan ditambahkan camilan di sela-sela jadwal makan? Atau tetep tiga kali tapi tidak perlu ada camilan? Jika anda masih bingung, sebaiknya simak ulasan ini selengkapnya.
Bagaimana Mengatur Jadwal Anak Makan?
Sebaiknya anda harus perhatikan kebiasaan si kecil, jika ia sangat menyukai makanan camilan atau ngemil di waktu kurang tepat, hal ini tentu saja tidak baik dan bisa memicu masalah pada berat badan.
Tak hanya itu, makan camilan ringan secara tidak terkendali, dapat mengganggu selera makan anak karena merasa selalu kenyang. Padahal jika anak mengonsumsi camilan di waktu dan porsi yang bener, makanan ringan justru dapat membantu si kecil untuk mencapai berat badan yang sehat.
Bahkan, menurut Jodie Shield dan Mary Mullen, yakni penulis Healthy Eating, Healthy Weigh for Kids and Teens dari Academy of Nutrition and Dietetics, anak-anak dan remaja perlu makan tiga atau empat jam sekali dalam sehari, guna memenuhi kebutuhan nutrisi.
Untuk anak-anak memerlukan makan tiga kali sehari dan mengonsumsi camilan dua kali sehari, sedangkan untuk remaja, memerlukan makan tiga kali sehari dan mengonsumsi camilan sekali dalam sehari atau bisa juga dua kali sehari dengan catatan untuk mereka yang sangat aktif secara fisik.
Tak hanya waktu makan, anda juga perlu melibatkan anak untuk memilih makanan sehat termasuk camilan ringan. Anda bisa memberikan camilan ringan beberapa jam setelah jam makan atau satu sampai dua jam sebelum jam makan. Memberikan anak camilan beberapa jam setelah makan akan mencegah anak menolak makanan saat jam makan, karena sudah merasa kenyang. Dengan jadwal makan dan ngemil yang tepat bisa membantu si kecil memiliki berat badan yang sehat.
Pentingnya Nutrisi Camilan dan Makanan Sehat untuk Anak
Sumber foto: Google
Sejatinya kebutuhan nutrisi anak makan sama dengan yang dibutuhkan oleh orang dewasa. Dalam membuat resep makanan sehat anak, orang tua sebaiknya mendasarinya dengan pilihan menu sebagai upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi anak. Sebab, kebutuhan nutrisi anak sejatinya karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang harus ada dalam menu makanan sehari-hari, baik dalam makanan maupun camilan anak. Berikut ini, panduan nutrisi untuk yang perlu diperhatikan
1. Protein
Bahan utama untuk menyusun sel dalam tubuh adalah protein. Itu sebabnya jika pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat memerlukan dukungan nutrisi ini. Untungnya, banyak pilihan sumber makanan yang mengandung protein. Senyawa ini bisa didapatkan dari susu, makanan laut, telur, dan daging. Tak perlu daging, protein juga bisa ditemukan di dalam tumbuhan. Kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian seperti beras merah, chia seed merupakan sumber protein nabati yang layak dijadikan bahan dalam resep makanan anak.
2. Serat
Untuk mendukung sistem pencernaan yang sehat, maka asupan serat harus tercukupi. Oleh karena itu, anak-anak harus rajin mengonsumsi makanan kaya serat, seperti serat, buah-buahan dan sayuran. Meskipun umumnya anak-anak jarang menyukai makanan yang berasal dari jenis ini, namun orang tua bisa atasi dengan mengaplikasikan resep makanan anak secara kreatif. Salah satunya dengan mengolah beras merah menjadi menu lezat, atau chia seed sebagai camilan sehat.
Agar lebih praktis, anda bisa mengunjungi Healthy Choice untuk membeli berbagai bahan makanan organik kaya serat mulai dari tepung beras, tepung pisang, gandum bebas gluten dan masih banyak lagi.
Sumber foto: Google
3. Kalsium
Kebutuhan kalsium juga wajib terpenuhi, guna mendukung pertumbuhan anak. Zat ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat tulang dan gigi. Bahan makanan yang tinggi kalsium berasal dari susu dan produk olahan, seperti keju dan yoghurt. Selain itu, sayuran berdaun juga bisa menjadi sumber kalsium yang layak diprioritaskan.
4. Antioksidan
Anak yang sehat memiliki kekebalan tubuh yang prima dalam menghadapi ancaman serangan penyakit dari luar. Untuk perihal ini, biasakan anak diberikan sumber makanan dengan kandungan antioksidan yang mencukupi. Sebab, antioksidan memiliki peran vital dalam memperkuat imunitas tubuh manusia. Beberapa makanan yang mengandung senyawa ini, antara lain kacang almond, jeruk, bayam, wortel, buah beri, tomat, dan chia seed.
5. Karbohidrat
Untuk mendukung aktivitas anak, dibutuhkan sejumlah energi yang mencukupi, salah satu sumbernya adalah karbohidrat. Kegunaan lain dari karbohidrat adalah membantu tubuh menggunakan protein dan lemak untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Beberapa sumber karbohidrat yang bisa dikonsumsi adalah beras merah, oat, camilan dari tepung pisang, atau tepung ubi ungu, dan kentang.
Nah, itulah penjelasan tentang jadwal mengatur makan anak yang bisa diterapkan. Selain memerhatikan waktu, anda juga perlu menyajikan nutrisi penting untuk anak guna mendukung tumbuh kembangnya.
Jika dilihat, banyak bahan makanan yang mengandung nutrisi penting, namun bukan hal yang sulit bagi orang tua untuk menentukan resep makanan anak yang sehat. Klik di sini untuk berbebalanja berbagai produk makanan sehat dari Healthy Choice, dan pastikan kebutuhan nutrisinya harus seimbang agar tidak kekurangan atau berlebihan.
Baca juga: Daftar Makanan Sehat untuk Kebutuhan Kalsium Harian Anak-anak dan Dewasa
Baca juga: Camilan Sehat untuk Anak-Anak: Menumbuhkan Kebiasaan Makan Sehat dari Usia Dini