Ada banyak pilihan pemanis pengganti gula, salah satunya adalah erythritol yang merupakan pemanis buatan rendah kalori.
Erythritol kerap ditemukan pada produk yang mengklaim less sugar karena rasa manisnya yang hampir sama dengan gula tebu. Namun karena lebih rendah kalori, pemanis buatan ini tidak memicu kenaikan berat badan.
Nah, kalau kamu sedang menjalani pola hidup sehat dan mencari pengganti gula, erythritol adalah jawabannya. Tapi, apa sih sebenarnya erythritol itu? Apakah aman untuk tubuh? Yuk cari tahu jawabannya!
Erythritol Bisa Ditemukan dalam Buah
Erythritol sebetulnya adalah jenis karbohidrat yang masuk dalam kategori gula alkohol. Meski begitu, pemanis satu ini bukan termasuk jenis alkohol. Istilah alkohol tersebut berasal dari struktur kimia di dalamnya.
Sejak tahun 1990 erythritol menjadi pemanis buatan, namun secara alami dapat ditemukan pada buah atau sayuran, serta dalam tubuh manusia lewat proses metabolisme. Selain itu, erythritol juga bisa terbentuk karena proses fermentasi makanan seperti wine, bir, dan keju.
Rendah Kalori dan Nutrisi
Faktanya, erythritol tidak memiliki kandungan kalori. Selain itu, pemanis buatan ini juga bebas kolesterol, lemak, sodium, dan hanya mengandung 4 gram karbohidrat.
Tidak seperti gula aren yang mengandung beberapa nutrisi, erythritol ternyata juga tidak mempunyai kandungan protein, vitamin, maupun serat. Jadi artinya, pemanis buatan satu ini tidak mengandung cukup nutrisi.
Aman untuk Tubuh
Erythritol aman dikonsumsi manusia. Berbagai penelitian tentang efek samping dan toksisitasnya pada metabolisme sudah dilakukan terhadap hewan. Hasilnya, erythritol aman dikonsumsi manusia dan tidak memicu efek samping serius.
Tapi ingat, penggunaan gula alkohol dapat mengakibatkan masalah pencernaan. Ini karena struktur kimianya yang sulit dicerna oleh tubuh.
Saat melewati sistem pencernaan, senyawa ini tidak mengalami perubahan hingga sampai di usus besar. Di usus besar, bakteri akan melakukan fermentasi terhadap gula yang kemudian menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
Akibatnya, jika terlalu banyak mengonsumsi gula alkohol dapat memicu kembung dan gangguan pencernaan.
Namun, erythritol tidak menyebabkan kembung karena sebagian besar kandungannya diserap oleh aliran darah sebelum sampai ke usus besar. Kemudian, setelah berada dalam sirkulasi darah untuk sementara waktu, zat gula tersebut akan dikeluarkan melalui urine.
Apakah Memiliki Efek Samping?
Erythritol memiliki efek samping yang terkait dengan masalah kardiovaskular. Dengan begitu orang yang memiliki kadar erythritol tinggi dalam darah, lebih rentan mengalami serangan jantung, stroke, bahkan kematian.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa erythritol dapat meningkatkan trombosit, yang dapat menyebabkan pembekuan atau penggumpalan darah. Namun hal ini masih membutuhkan studi lebih lanjut.
Apa Saja Manfaat Erythritol?
Selain dapat dijadikan sebagai pengganti gula pasir, erythritol juga mempunyai beberapa manfaat, antara lain:
Salah satu efek buruk mengonsumsi gula yaitu kerusakan gigi. Ini dikarenakan oleh bakteri di mulut yang bersentuhan dengan gula atau pati dan kemudian membentuk asam.
Asam memecah enamel gigi dan menyebabkan lubang. Nah, karena erythritol bukan gula atau pati, sehingga mengonsumsinya lebih aman untuk gigi.
Tubuh tidak mempunyai enzim yang dapat memecah erythritol. Setelah mengonsumsinya, erythritol mengapung dalam aliran darah dan keluar lewat urine. Proses inilah yang membuatnya tidak menyebabkan lonjakan gula darah dan kolesterol.
Mengonsumsi gula terlalu banyak bisa memicu obesitas. Secara tak langsung, kondisi ini dapat memicu penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
Bagi penderita diabetes yang sedang mengurangi konsumsi gula, erythritol bisa menjadi pilihan. Seperti gula pada umumnya, pemanis buatan ini juga bisa ditambahkan ke dalam menu makan sehat.
Itu dia fakta-fakta tentang erythritol. Kalau kamu ingin mengganti konsumsi gula kristal dengan pemanis yang lebih sehat, erythritol bisa menjadi salah satu alternatifnya. Ingin tahu jenis pemanis yang lebih sehat lainnya? Langsung cek di sini yuk!
Baca juga: Suka Konsumsi Gula saat Sahur dan Buka Puasa? Yuk Kenali Aturannya untuk Hidup Sehat
Baca juga: Panduan Pola Hidup Sehat dengan Diet Bebas Gula, Yuk Terapkan Sekarang