Perhatian Bunda! Ini Alasan Menu Makanan Sehat Madu Hutan Tapi Bisa Picu SIDS pada Bayi

Perhatian Bunda! Ini Alasan Menu Makanan Sehat Madu Hutan Tapi Bisa Picu SIDS pada Bayi

Orangtua disarankan untuk lebih berhati-hati jika memiliki anak bayi karena mereka rentan mengalami gangguan kesehatan. Contohnya saat ingin memberi makan atau minuman tertentu pada bayi.

Hingga kini, banyak orangtua yang percaya kalau memberikan madu pada si kecil bisa memberikan manfaat kesehatan. Madu alami, seperti Madu Hutan memang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh anak.

Tapi tunggu dulu, sebaiknya jangan terburu-buru memberikan madu pada bayi. Madu alami memang dikenal menyimpan banyak manfaat baik bagi tubuh.

Namun, sebaiknya jangan diberikan pada anak dibawah usia 1 tahun. Karena hal ini bisa memicu terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi. Lantas, apa yang menyebabkan terjadinya sindrom ini? Simak penjelasannya berikut ini.

Alasan Madu Bisa Menyebabkan SIDS pada Bayi

Sumber foto: Google

Madu termasuk salah satu makanan yang tidak boleh diberikan pada bayi di bawah 1 tahun. Meski makanan manis ini dipercaya menyehatkan tubuh, tapi bayi tidak bisa mengonsumsinya karena dikhawatirkan dapat menyebabkan kematian mendadak.

Risiko utama pada bayi berusia di bawah 1 tahun jika mengonsumsi madu adalah botulisme. Hal ini beresiko sangat tinggi pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. Meski tergolong jarang terjadi, namun tidak menutup kemungkinan bayi mengalami SIDS. Karena itu, sebaiknya jangan berikan madu agar hal berbahaya ini tidak dialami si kecil.

Gangguan kesehatan ini disebabkan oleh tertelannya spora Clostridium botulinum yang terdapat di dalam madu. Spora yang tertelan tersebut akan masuk ke dalam usus dan berubah menjadi bakteri yang menghasilkan neurotoksin dan membahayakan tubuh, terutama bagi bayi berusia dibawah 1 tahun.

Botulisme sendiri termasuk kondisi yang serius. Sekitar 70% bayi yang mengalaminya membutuhkan alat ventilasi mekanis selama sekitar 23 hari. Selain itu, rata-rata pasien memerlukan perawatan di rumah sakit yang cukup lama, yakni sekitar 44 hari. Kemungkinan kematian memang sangat kecil, namun bisa terjadi kemunduran.

Tidak hanya madu, sirup jagung juga bisa mengakibatkan kelainan tersebut. Karena itulah, dokter tidak merekomendasikan untuk memberikan pemanis buatan pada bayi berusia dibawah 1 tahun.

Jadi, sebelum memberikan makanan atau minuman khusus pada si kecil, sebaiknya diskusikan dengan dokter lebih dahulu, ya.

Apa Saja Gejala Botulisme?

Bayi yang mengalami botulisme kemungkinan akan menunjukkan gejala dalam kurun waktu 12-36 jam setelah mengkonsumsi. Meski begitu, beberapa bayi tidak menunjukkan gejala hingga 14 hari setelah terjangkit botulisme. Di bawah ini adalah gejala-gejala yang umum terjadi jika mengalami botulisme:

  • Tidak nafsu makan
  • Tubuh melemah
  • Sembelit
  • Lebih mudah marah
  • Sering terlihat lesu
  • Kesulitan bernapas
  • Dalam kondisi yang parah, dapat mengalami kejang

Madu memang bisa dijadikan sebagai asupan tambahan bagi bayi, namun tunggulah sampai si kecil berusia 12 bulan.

Jika belum cukup usia, pastikan tidak memberikan madu cair dan makanan lainnya yang diproses menggunakan madu.

Penting diketahui, botulisme pada bayi tidak ditularkan lewat ASI, sehingga ibu menyusui tetap boleh mengonsumsi madu alami seperti HC Wild Forest Honey.

Meski tidak dianjurkan untuk memberikan madu pada anak usia dibawah 1 tahun, kamu tetap bisa memberikan rasa manis pada makanan pendamping ASI bagi anak usia 6 bulan ke atas dengan menggunakan sari buah.

Sekarang sudah jelas bukan kalau bayi memang tidak boleh mengonsumsi madu, tapi ibu menyusui tetap diperbolehkan untuk mengonsumsinya sebagai menu makanan sehat. Agar daya tahan tubuh dan nutrisi selama menyusui tercukupi, Forest Honey bisa menjadi pilihan terbaik. Produk madu hutan alami dan organik ini bisa kamu dapatkan di Healthy Choice!


Baca juga: Kenali Ciri Madu Asli dan Cara Membedakannya Sebelum Konsumsi

Baca juga: Mengintip Manfaat Madu Hitam, Benarkah Lebih Sehat dari Madu Biasa?


Older Post Newer Post

Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published