Seberapa Aman Konsumsi Roti Gandum Saat Asam Lambung Naik? Ini Penjelasannya untuk Hidup Sehat

Seberapa Aman Konsumsi Roti Gandum Saat Asam Lambung Naik?  Ini Penjelasannya untuk Hidup Sehat

Bagi yang mengidap penyakit asam lambung pasti sudah pernah atau sering mengalami nyeri dan tidak nyaman karena asam lambung naik. Termasuk mulas bagian perut atas. Tingkat keparahan dari asam lambung biasanya dikaitkan dengan diet dan gaya hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu, hindari makanan yang memicu asam lambung kambuh dan mengonsumsi makanan sehat untuk meringankan asam lambung naik. 


Berkaitan dengan makanan sehat, ada yang mengatakan roti gandum adalah contoh makanan sehat yang baik dikonsumsi saat asam lambung naik. Benarkah demikian? Mari simak ulasan selengkapnya.


Benarkah Roti Gandum Cocok Dikonsumsi Saat Asam Lambung Naik?

Menurut American College of Gastroenterology, menjaga berat badan yang sehat adalah cara efektif untuk mencegah dan mengelola gejala refluks asam. Seseorang yang memiliki kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada lambung, sehingga isi lambung dapat naik ke kerongkongan atau tenggorokan.


Menurut penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Nutrition" pada Maret tahun 2011 lalu, melaporkan bahwa 14 studi telah menghubungkan asupan gandum atau rolled oat whole grain yang banyak dengan penurunan berat badan atau ukuran pinggang. Meski tidak secara langsung studi ini membahas risiko refluks asam, namun hal ini menunjukkan bahwa diet termasuk biji-bijian memiliki peran penting dalam manajemen berat badan, yang pada akhirnya juga membantu pencegahan dan pengelolaan refluks asam.


Jadi, jika asam lambung kamu sedang naik, coba konsumsi roti gandum untuk meringankan gejala refluks asam. Jika kamu ingin tahu jenis makanan sehat lain yang baik dikonsumsi saat asam lambung naik, kamu bisa konsultasi pada dokter atau ahlinya.


Selain makanan sehat yang dianjurkan untuk pengidap asam lambung, ada sejumlah makanan lain yang harus dihindari agar asam lambung tidak semakin parah. Berikut makanan-makanan yang sebaiknya kamu hindari saat asam lambung naik.


Daftar Makanan yang Harus Dihindari Saat Asam Lambung Naik

hidup sehat

Sumber foto: Google


Dilansir dari Medical News Today, di artikel yang diterbitkan dalam Gastroenterology Research and Practice Journal menemukan hubungan antara esofagistis refluks, yang merupakan peradangan yang dipicu GEDR dengan asupan makanan tertentu. Makanan yang dapat memperburuk Gerd atau esofagistis refluks meliputi;


  • Minyak dan makanan tinggi lemak yang dapat menyebabkan sfingter di perut rileks.
  • Daging yang cenderung tinggi kolesterol dan asam lemak
  • Jumlah konsumsi garam yang tinggi
  • Makanan kaya kalsium seperti, susu, dan keju, yang merupakan sumber lemak jenuh.
  • Cokelat yang memperlambat laju pengosongan perut dan menyebabkan LES atau katup esofagus bagian bawah menjadi rileks.
  • Minuman berkarbonasi
  • Minuman asam, seperti kopi dan jus jeruk
  • Makanan yang bercita rasa masam, seperti saus tomat

Beberapa orang yang mengidap asam lambung melaporkan bahwa makanan di atas dapat memperburuk gejala. Namun, makanan pemicu asam lambung dapat bervariasi pada setiap orang Jadi, kamu harus perhatikan makanan-makanan apa saja yang memicu naiknya asam lambung atau memperburuk gejalanya. Jika kamu sudah menyadari makanan tersebut sebaiknya hindari.


Jadi, dapat disimpulkan bahwa roti gandum atau makanan sehat yang terbuat dari rolled oat whole grain dapat dikonsumsi oleh pengidap asam lambung, bahkan bisa meringankan gejalanya. Namun, meski demikian jangan lupa untuk memperhatikan porsi yang kamu konsumsi yah. Pastikan juga kamu membeli produk makanan sehat dari Healthy Choice yang sudah terbukti aman dan terjangkau untuk hidup sehat. Klik di sini untuk mendapatkan berbagai produk makanan sehat gandum dan camilan sehat lainnya.

 

Baca juga: Jadi Menu Makanan Sehat, Berapa Banyak Kalori Pada Roti Gandum

Baca juga: Jangan Dilewatkan! Ini Makanan Sehat Sumber Protein Nabati untuk Anak


Older Post Newer Post

Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published