Jahe merah sudah sejak lama dipercaya menyimpan banyak manfaat untuk Kesehatan. Tidak jarang, tanaman herba satu ini juga digunakan ibu hamil. Namun, sebenarnya ibu hamil harus membatasi penggunaan jahe. Mengapa? Simak penjelasannya berikut ini.
Manfaat Jahe untuk Ibu Hamil
Jahe banyak digunakan sebagai obat tradisional, bumbu masakan dan minuman Kesehatan. Sejak berabad-abad lalu, jahe dikenal sebagai obat tradisional yang dapat mengobati berbagai masalah kesehatan.
Sumber foto: Google
Salah satunya untuk ibu hamil yang terbukti ampuh mengatasi mual dan muntah, terutama saat awal kehamilan. Khasiatnya tersebut diyakini berasal dari zat alami bernama gingerol dan shogaol. Keduanya terbukti bisa mempercepat pengosongan lambung sehingga mual dan muntah pada ibu hamil bisa mereda.
- Meredakan Morning Sickness
Jahe terbukti ampuh meredakan rasa mual dan muntah. Selain pada ibu hamil, jahe juga bisa meringankan mual pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi. Morning sickness sendiri dialami oleh sekitar 80% ibu hamil selama awal kehamilan, baik mual ringan hingga berat. Secara ilmiah, senyawa alami dalam jahe seperti bisabolene, gingerol, shogaol, dan zingiberol bisa membantu meredakan mual pada pagi hari.
- Mengontrol Gula Darah
Manfaat jahe merah selanjutnya yaitu membantu mengontrol kadar gula darah. Kadar gula darah yang terkontrol berkaitan dengan kesehatan ibu dan janin.
- Mulas dan Kembung
Jahe dikenal dengan khasiatnya untuk meredakan sakit maag pada ibu hamil. Sepotong jahe bisa mengurangi asam yang merupakan penyebab mulas. Kamu bisa menjadikannya sebagai teh jahe hangat dengan tambahan sedikit air jeruk nipis segar untuk mengatasi masalah perut kembung dan mulas selama kehamilan.
- Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Selama hamil, daya tahan tubuh wanita cenderung melemah sehingga lebih mudah terserang penyakit seperti pilek dan flu. Zat aktif jahe yang bersifat antimikroba dipercaya dapat menjaga dan memperkuat sistem kekebalan tubuh ibu hamil.
- Memperlancar Peredaran Darah
Jahe banyak dikonsumsi oleh orang-orang yang menjalani pola hidup sehat berkat kemampuannya untuk membantu melancarkan peredaran darah. Jadi, mengonsumsinya selama kehamilan akan membantu suplai darah sehat ke janin.
Risiko Mengonsumsi Jahe bagi Ibu Hamil
Meski diyakini menyimpan segudang manfaat, jahe juga mempunyai sejumlah efek samping yang perlu diperhatikan. Sebagian orang mungkin saja merasakan efek samping ringan seperti mulas, diare, nyeri pada ulu hati, atau iritasi mulut.
Jahe juga memiliki efek samping pada ibu hamil. Beberapa kasus yang diduga terjadi akibat konsumsi jahe saat kehamilan diantaranya, berat badan bayi rendah, cacat lahir, hingga keguguran.
Meski begitu, risiko terjadinya efek samping terhadap kehamilan ini dianggap masih rendah. Selain itu, mengonsumsinya secara berlebihan juga diduga bisa mempengaruhi hormon seks bayi serta meningkatkan risiko bayi meninggal dalam kandungan.
Sejumlah ahli juga menyebutkan konsumsi jahe meningkatkan risiko perdarahan. Oleh sebab itu, jahe tidak direkomendasikan untuk ibu hamil yang sedang mengonsumsi obat antikoagulan. Ibu hamil yang sudah mendekati persalinan juga tidak disarankan mengonsumsi herba satu ini.
Jadi semakin paham kan apa saja manfaat dan risiko mengonsumsi jahe bagi ibu hamil? Meski begitu, kamu tetap bisa mengonsumsinya asal sesuai takaran dan tidak berlebihan. Nah, untuk mendukung gaya hidup sehat yang kamu jalani, ada ekstrak jahe merah dengan gula aren organik yang bisa kamu cek di Healthy Choice ya.
Kalau kamu sedang hamil dan ingin mengonsumsi jahe merah, ada baiknya kalau menanyakan lebih dulu pada dokter.
Baca juga: Ingin Mengurangi Makan saat Diet? Cobain Konsumsi Jahe Merah
Baca juga: Asam Urat Bisa Turun Cukup dengan Konsumsi Jahe Merah, Cek Faktanya