Anosmia merupakan hilangnya kemampuan untuk mencium bau di sekitarnya. Akibatnya, indra seseorang yang mengidap kondisi tersebut kurang bisa menikmati makanan yang disantap. Untuk mengobatinya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, mulai dari cara alami seperti mengonsumsi jahe hingga obat antibiotik.
Lalu, apa saja gejala anosmia yang perlu kamu ketahui? Simak bersama informasinya di bawah ini yuk.
- Kurang Peka Terhadap Bau
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, anosmia mengabikatkan seseorang kehilangan kepekaan pada bau di sekitarnya. Ketidakpekaan ini menyebabkan penderitanya sulit untuk mendeteksi kondisi yang mungkin dapat membahayakannya.
Misalnya, bau benda yang terbakar adalah tanda bahwa akan terjadi kebakaran. Peristiwa kebakaran ini dapat diatasi jika ada seseorang yang peka terhadap bau tersebut. Sebaliknya, penderita anosmia sulit mendeteksi bau tersebut dan kebakaran dapat terjadi.
- Sakit Kepala
Anosmia termasuk jenis gangguan saluran pernapasan yang umumnya menimbulkan gejala sakit kepala. Untuk mengurangi rasa nyeri kepala tersebut, pengidapnya dianjurkan mengonsumsi menu sehat dan obat anti nyeri. Sementara itu, salah satu makanan yang perlu dihindari adalah kafein.
- Muncul Polip
Polip merupakan jaringan lunak yang tumbuh di dalam saluran hidung. Anosmia dapat menyebabkan polip karena berisiko menghalangi saluran udara.
- Kebiasaan Mendengkur
Gangguan pernapasan akibat anosmia dapat menimbulkan kebiasaan mendengkur. Kondisi tersebut terjadi karena saluran pernapasan tersumbat, sehingga penderitanya sulit bernapas dengan hidung sehingga cenderung menggunakan mulut. Akhirnya muncul suara dengkuran.
- Kerusakan Otak
Gejala lain penyakit anosmia yaitu kerusakan otak. Gejala ini ada yang bersifat sementara dan hilang dengan sendirinya setelah anosmia disembuhkan.
Apa Saja Penyebab Anosmia?
Sebelum mengetahui cara pengobatannya, penting untuk memahami apa saja penyebab anosmia. Seperti yang diketahui, saluran pernapasan bekerja dengan memproses bau yang dihirup menggunakan sel saraf pembau, lalu akan diteruskan ke otak. Bagi pengidap anosmia, kondisi ini tidak dapat bekerja dengan lancar, sebab aroma tersebut gagal dicium oleh saraf pembau.
Lantas, apa saja penyebab anosmia? Berikut ini beberapa penyebabnya:
- Sinusitis
- Rhinitis yang dikarenakan alergi maupun tidak
- Kebiasaan merokok
- Kelainan pada tulang hidung
- Polip hidung
Setelah mengetahui penyebabnya, kondisi ini bisa diantisipasi dengan berbagai macam pengobatan, mulai dari alami, obat-obatan, hingga operasi.
Benarkan Jahe Dapat Mengobati Anosmia?
Sumber foto: Google
Ternyata, anosmia dapat diobati dengan bahan alami seperti jahe. Bagaimana caranya?
Seduhlah jahe rimpang, bisa dalam bentuk serbuk maupun masih segar.
Bahan yang kerap dikonsumsi oleh pelaku pola hidup sehat ini bermanfaat untuk mengurangi peradangan di saluran pernapasan. Selain itu, jahe juga mampu menekan produksi lendir berlebih yang menyebabkan saluran hidung tersumbat.
Cara mengonsumsinya pun cukup mudah, yakni hanya perlu menyiapkan air panas, lalu masukkan jahe serbuk atau yang masih segar. Kemudian seduh dalam dua cangkir air panas dan tunggu selama 15 menit. Perlu diketahui bahwa jahe merah atau jahe putih memiliki khasiat yang sama.
Sebenarnya, pengobatan anosmia tergantung dari penyebab yang dialami. Contohnya, jika anosmia disebabkan oleh alergi, dokter akan memberikan resep obat yang dapat mengurangi gejala tersebut.
Itulah beberapa gejala yang ditimbulkan oleh penyakit anosmia. Agar terhindar dari penyakit ini, jangan lupa selalu terapkan tips hidup sehat, seperti menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Ingin mengonsumsi jahe yang praktis? Langsung saja ke Healthy Choice. Di sini tersedia jahe bubuk yang bisa kamu bawa kemanapun dan kapanpun.
Baca juga: Kenali Manfaat dan Risiko Jahe Merah untuk Ibu Hamil Agar Tidak Salah Kaprah
Baca juga: Benarkah Jahe dan Bawang Putih Bisa Mengobati Kanker? Ini Faktanya