
Makanan yang diberikan label sugar free dianggap lebih sehat dibandingkan dengan makanan dengan kandungan gula yang berpotensi meningkatkan risiko diabetes serta obesitas. Namun, anggapan positif pada makanan berlabel “free” tersebut kadang ikut terbawa pada makanan lainnya, seperti makanan berlabel gluten free yang dianggap lebih sehat. Namun, benarkah demikian? Yuk, cek faktanya dalam artikel ini!
Yuk, Kenalan Dulu dengan Gluten!
Gluten merupakan senyawa protein yang ada dalam serealia dan biji-bijian, seperti gandum dan barley. Kandungan gluten pada makanan berfungsi sebagai perekat untuk mempertahankan bentuk makanan. Seperti pada adonan roti gandung, gluten yang terkandung dalam tepung membuat adonan menjadi elastis dan juga mengembang dengan bentuk yang bagus saat dipanggang.
Gluten memiliki beberapa manfaat bagi tubuh, di antaranya yaitu
Menetralisir Paparan Logam pada Makanan
Selain ikan laut yang dikenal memiliki paparan logam jenis merkuri yang cukup tinggi, ternyata nasi yang menjadi makanan pokok sehari-hari juga terpapar logam jenis arsenik. Gluten dapat melindungi tubuh dari risiko kesehatan akibat paparan logam tersebut dengan menetralisir racun berbahaya dari paparan logam tersebut. Selain itu, pastikan juga untuk mencuci beras dengan air bersih sebelum dimasak untuk menghilangkan atau mengurangi paparan logam pada beras.
Menyehatkan Sistem Pencernaan
Gluten juga dapat berfungsi sebagai prebiotik, sehingga dapat membantu keseimbangan mikroflora dalam sistem pencernaan. Selain itu, prebiotik ini juga dapat merangsang aktivitas bifidobacterium dalam sistem pencernaan. Bakteri bifidobacterium bekerja dengan memecah makanan dan menyerap nutrisi. Selain itu, bakteri ini juga berperan dalam mengatasi diare.
Meminimalisir Risiko Penyakit Kronis
Gluten merupakan senyawa protein yang dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung akibat kolesterol tinggi. Selain itu, senyawa ini juga dapat menurunkan kadar gula darah dan mencegah penyakit diabetes. Namun, efektivitasnya tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi.
Mengapa ya Banyak yang Bilang Gluten Free Lebih Sehat?
Kalau gluten punya banyak manfaat bagi tubuh, lalu kenapa ya banyak yang menganggap gluten free lebih sehat? Ternyata ini berkaitan dengan penyakit celiac, yaitu penyakit autoimun yang menyebabkan penderitanya mengalami gejala masalah pencernaan hingga komplikasi yang serius. Penyakit ini menyebabkan munculnya reaksi seperti alergi, sehingga banyak orang yang menyebutnya dengan alergi gluten.
Pada penderita penyakit celiac, tubuh akan bereaksi dengan membentuk antibodi ketika ada gliadin, yaitu salah satu protein gluten, yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan peradangan pada usus dan mengganggu penyerapan nutrisi ketika berlangsung lama. Itulah mengapa, penderita penyakit celiac harus menjalani diet bebas gluten dengan mengonsumsi makanan gluten free.
Lalu bagaimana dengan Anda yang tidak memiliki penyakit celiac?
Anda boleh-boleh saja mengonsumsi makanan dengan kandungan gluten selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Namun, jika Anda tidak memiliki penyakit celiac tetapi berada dalam kondisi berikut, tetap disarankan untuk mengonsumsi makanan berlabel gluten free:
-
Intoleransi gluten non-Celiac
-
Sensitif terhadap gluten
-
Alergi gandum
-
Memiliki penyakit autoimun non-celiac
Pada penderita autoimun, meskipun yang diderita bukan penyakit celiac, tetapi mengonsumsi makanan yang mengandung gluten dapat meningkatkan risiko mengalami penyakit celiac. Itulah mengapa, disarankan bagi penderita autoimun apa pun untuk melakukan diet gluten dan mengonsumsi makanan berlabel gluten free juga.
Gluten Free dan Organik, Kenali Bedanya!
Ada berbagai istilah dalam makanan yang terkadang membuat orang bingung dan salah mengira dua istilah sebagai satu hal yang sama. Contohnya seperti gluten free dan organik yang sering dianggap sama. Padahal, keduanya jelas berbeda.
Gluten Free
Label gluten free mengacu pada komposisi bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan. Makanan yang memiliki label ini artinya tidak menggunakan bahan apa pun yang mengandung gluten di dalamnya, sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang harus menjalani diet gluten.
Makanan Organik
Di Indonesia, label organik akan diberikan setelah lulus uji sertifikasi oleh PT Icert Agritama Internasional (ICERT). Label ini tidak hanya mengacu pada komposisi bahan yang digunakan saja, melainkan juga proses sejak awal hingga akhir. Misalnya pada kacang hijau organik, maka dalam proses budi daya tidak boleh menggunakan pupuk maupun pestisida kimia sama sekali. Bahkan, benihnya juga harus benih yang dihasilkan secara organik, bukan benih hasil mutasi genetik (benih GMO).
Dalam proses pascapanen, pengolahan, hingga pengemasan juga harus memenuhi standar yang telah diberlakukan untuk bisa mendapatkan sertifikasi ini. Misalnya untuk kemasannya, harus food grade dan tidak boleh mengandung bahan kimia. Berbagai ketentuan yang mengatur dikeluarkannya label Organik Indonesia ini memberikan jaminan bahwa semua makanan dengan label ini benar-benar diproses secara organik, sehingga lebih aman bagi kesehatan.
Berdasarkan informasi di atas, maka bisa disimpulkan bahwa pada orang dengan kondisi yang mengharuskannya melakukan diet gluten, memang penting untuk memilih makanan dengan label gluten free. Jika Anda merasa kesulitan mencari makanan gluten free, maka bisa coba membuatnya sendiri dengan bahan gluten free. Misalnya, Anda bisa membuat aneka camilan dengan menggunakan tepung terigu serbaguna gluten free.
Sementara, bagi Anda yang tidak masalah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten tetapi ingin menikmati makanan yang lebih sehat, bisa memilih makanan organik. Misalnya, mulai mengganti beras biasa dengan beras organik dari Healthy Choice. Selain beras, Healthy Choice juga menyediakan berbagai produk organik lainnya yang bisa Anda pilih di halaman shop kami. Semua produk kami telah melalui uji lab tepercaya dan premium sehingga terjamin kualitasnya.
Baca Juga: 7 Gejala Anak yang Memiliki Intoleransi Gluten, Ini Cara Mencegahnya!