Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pati resisten memiliki beragam manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan. Pati adalah jenis karbohidrat tidak larut air yang ditemukan pada tumbuh-tumbuhan. Benarkah jenis pati ini sangat spesial dan bisa kamu dapatkan di tepung pisang? Mari ketahui lebih dalam tentang zat pati resisten.
Mengenal Apa Itu Pati Resisten
Pati resisten (resistant starch) merupakan jenis karbohidrat kompleks yang dapat dipecah ke dalam bentuk yang lebih sederhana, yakni glukosa dan tidak dicerna oleh usus halus. Untuk proses pencernaan pati resisten sendiri mirip dengan serat tak larut air. Zat ini hanya melewati usus halus dan tidak mengalami pemecahan atau perubahan bentuk apa pun.
Meski demikian, pati resisten juga memiliki sifat mirip jenis serat larut air. Serat pati resisten masuk ke dalam usus besar, selanjutnya bakteri akan memecah karbohidrat ini menjadi butiran.
Butiran tersebut merupakan asam lemak rantai pendek yang memiliki sifat tersendiri bagi kesehatan pencernaan. Pati resisten umumnya ditemukan pada makanan kaya serat dan sumber karbohidrat seperti tepung pisang, tepung beras organik maupun olahan gandum. Resistant starch biasanya terkandung bersama dengan zat gizi lain yang dapat dicerna, seperti vitamin, mineral, dan pati yang biasa.
Berapa Kandungan Pati Resisten pada Tepung Pisang?
Sumber foto: Google
Tepung pisang organik, terutama yang terbuat dari pisang hijau atau pisang yang belum matang, memiliki kandungan pati resisten yang cukup tinggi. Pati dalam pisang hijau sebagian besar berada dalam bentuk pati yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, sehingga banyak diantaranya berfungsi sebagai pati resisten.
Pada umumnya, tepung pisang dapat mengandung sekitar 30-50% pati resisten, meskipun angka ini dapat bervariasi tergantung pada cara pengolahan dan jenis pisang yang digunakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kandungan pati resisten dalam tepung pisang meliputi:
-
Jenis pisang
Pisang hijau atau pisang yang belum matang mengandung lebih banyak pati resisten dibandingkan dengan pisang yang sudah matang. Itulah alasan utama bahwa kandungan pati resisten paling tinggi hanya ada pada tepung pisang.
-
Metode pengolahan
Proses pengolahan tepung pisang, seperti pengeringan atau pemasakan, dapat mempengaruhi jumlah pati resisten. Biasanya, proses pemanasan seperti merebus atau memanggang akan mengurangi jumlah pati resisten karena pati dapat berubah menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna.
Manfaat Pati Resisten untuk Kesehatan
Riset terkait manfaat sehat dari jenis pati ini semakin banyak. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa manfaat pati resisten mirip dengan manfaat oligosakarida dan serat larut air. Berikut ini beberapa manfaat luar biasa dari pati resisten, antara lain:
1.Menurunkan Gula Darah
Menurut hasil studi yang diterbitkan The Journal of Nutrition pati resisten meningkatkan sensitivitas hormon insulin pada orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas.
Melalui riset ini, ditemukan bahwa sensitivitas insulin meningkat setelah mengonsumsi 15 - 30 gram resistant starch dari tepung pisang. Pemberian pati dilakukan setiap hari selama 4 minggu.
Selanjutnya resistant starch di dalam usus besar akan menghasilkan asam lemak rantai pendek. Nantinya, asam lemak rantai pendek tersebut akan menurunkan kadar asam lemak bebas pada tubuh sehingga insulin pun lebih sensitif.
Melalui Insulin yang sensitif, hal ini membuat kadar gula darah menjadi lebih stabil dan sekaligus menurunkan risiko penyakit kronis seperti penyakit diabetes melitus, kardiovaskular, serta penyakit alzheimer.
2.Menjaga Kesehatan Pencernaan
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Foods pada tahun 2021, pati resisten memang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Pati resisten yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia akan sampai ke usus besar, di mana ia difermentasi oleh bakteri baik menjadi asam lemak rantai pendek (SCFA), terutama butirat.
Butirat ini sangat penting karena merupakan sumber energi utama bagi sel-sel di lapisan usus besar dan juga berfungsi sebagai "bahan bakar" untuk bakteri baik, seperti Bifidobacteria Ceae dan Lactobacillaceae.
Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik ini, pati resisten dapat membantu memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus, yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat kesehatan yang luas.
Peningkatan pertumbuhan bakteri baik dan penurunan bakteri patogen ini dapat mengurangi peradangan di usus. Keadaan ini sangat penting dalam pencegahan gangguan pencernaan dan berbagai penyakit, termasuk peradangan usus, perdarahan pada feses, hingga kanker kolorektal.
Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang kaya akan pati resisten, seperti tepung pisang, dapat menjadi cara yang efektif untuk mendukung kesehatan usus dan mencegah penyakit-penyakit terkait pencernaan.
Jadi, sudah terbukti bahwa tepung pisang mengandung pati resisten yang tinggi dan bagus untuk menurunkan kadar gula dalam tubuh. Lantas, dimana untuk mendapatkan tepung pisang terbaik? Kamu bisa kunjungi Healthy Choice, atau klik disini untuk belanja tepung pisang organik pilihan, ada juga bahan makanan organik lainnya seperti beras merah, tepung beras organik, gandum utuh.
Baca juga: Benarkah Makan Pisang Goreng Mengganggu Pola Makan Sehat? Ini Faktanya!
Baca juga: Tepung Pisang Hijau: Superfood Baru yang Kaya Manfaat